Universitas Brawijaya (UB) kembali menunjukkan perannya dalam pengabdian masyarakat melalui program "Inovasi Ketahanan Data Desa: Strategi Data Villageguard Melalui Solusi Data Backup" yang dilaksanakan di Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran. Program ini mengikutsertakan dosen dan mahasiswa UB untuk mendukung upaya digitalisasi data administrasi desa.
Ketua Program Doktor Mengabdi, Barlian Henryranu Prasetio, S.T., M.T., Ph.D, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dosen dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Pertanian, dan Fakultas Ilmu Administrasi UB. “Sebagai akademisi, kami memiliki kewajiban untuk berkontribusi melalui pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” terangnya.
Dalam implementasi program ini, Barlian bekerja bersama sejumlah dosen lain, termasuk Edita Rosana Widasari, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D, Adi Setiawan, S.P., M.P., Ph.D, dan Hanifa Maulani Ramadhan, S.AB., M.AB. Fokus mereka adalah menggali kebutuhan desa untuk digitalisasi data administrasi yang lebih terstruktur. “Dari Fakultas Ilmu Komputer, kami berupaya membantu digitalisasi sistem pengelolaan data administrasi desa,” tambah Barlian.
Ia juga mengungkapkan bahwa data administrasi desa saat ini tersebar di berbagai tingkat wilayah, seperti RT dan RW, sehingga kepala desa menginginkan data yang terintegrasi untuk kemudahan akses informasi. Sebagai solusinya, UB mengusulkan pengelolaan data berbasis cloud storage. “Data yang terpusat di cloud memungkinkan aksesibilitas dan keamanan yang lebih baik,” paparnya.
Untuk mendukung implementasi sistem ini, lima mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer UB dilibatkan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dirancang untuk membangun dan menerapkan sistem digitalisasi tersebut. Selain itu, tiga staf IT UB juga turut berkontribusi dalam proses pengembangan selama tiga bulan terakhir. “Sistem ini sudah melalui tahap pengembangan, dan implementasi penuh dilakukan dalam sebulan terakhir,” jelas Barlian.
Sebelum program dijalankan, Barlian dan tim terlebih dahulu melakukan identifikasi kebutuhan spesifik di Desa Gambiran terkait pengelolaan data administrasi. Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari perangkat desa yang memungkinkan program ini berjalan lancar. “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah desa atas kerja sama yang diberikan,” tuturnya.
Program ini, menurut Barlian, sepenuhnya dilakukan tanpa memungut biaya dari pihak desa. Sistem, perangkat server, hingga komputer diberikan secara cuma-cuma oleh UB. “Kami bahkan menyediakan satu unit komputer lengkap dengan meja kerjanya untuk mendukung operasional sistem,” jelasnya lebih lanjut.
Kepala Desa Gambiran, Eko Hadiriyanto, memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. Ia menilai pengelolaan data yang baik sangat penting untuk mendukung pelayanan dan pembangunan desa. “Program ini memberikan manfaat besar bagi kami, terutama dalam memperbaiki tata kelola data administrasi,” ungkapnya.
Eko menambahkan bahwa desa kini memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pembangunan nasional. Oleh karena itu, sistem aplikasi yang dikembangkan membutuhkan data yang akurat dan terintegrasi. “Dengan basis data yang lengkap dan akurat, desa dapat menjadi fondasi pembangunan yang kuat,” terangnya.
Melalui program ini, diharapkan efisiensi dan kinerja pemerintah Desa Gambiran semakin meningkat. Kepala Desa Gambiran berharap program serupa dapat terus dilanjutkan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. “Kami berharap program ini menjadi langkah awal untuk transformasi digital di desa kami,” pungkasnya.