Universitas Brawijaya (UB) menginisiasi inovasi ketahanan data desa di Desa Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Doktor Mengabdi yang melibatkan dosen dan mahasiswa lintas fakultas, dipimpin oleh Barlian Henryranu Prasetio, S.T., M.T., Ph.D., dosen Fakultas Ilmu Komputer UB. Sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini juga melibatkan dosen dari Fakultas Ilmu Pertanian, Fakultas Ilmu Administrasi, serta mahasiswa lintas disiplin ilmu.
Inisiasi dimulai dengan dialog bersama perangkat Desa Gambiran untuk memahami permasalahan utama yang dihadapi dalam upaya digitalisasi. Beberapa kendala yang terungkap meliputi keterbatasan sumber daya manusia yang belum familiar dengan teknologi, minimnya infrastruktur teknologi informasi, hingga pengelolaan data administrasi yang masih manual. Situasi ini menyebabkan proses pelayanan publik menjadi lambat dan kurang efisien, serta berisiko terhadap keamanan dan kehilangan data penting.
“Digitalisasi bukan sekadar penggunaan teknologi, tetapi bagaimana teknologi dapat mempermudah pekerjaan dan meningkatkan kualitas layanan. Kami ingin membantu Desa Gambiran menemukan solusi yang tepat sesuai kebutuhan mereka,” ujar Barlian.
Sebagai tindak lanjut dari permasalahan yang diidentifikasi, tim Doktor Mengabdi merumuskan solusi berupa implementasi Sistem Informasi Desa (SID). SID dirancang untuk mendigitalisasi pengelolaan data administrasi desa, seperti data kependudukan, layanan surat-menyurat, hingga laporan keuangan. Selain itu, tim juga menyediakan perangkat komputer server sebagai infrastruktur utama untuk mendukung operasional aplikasi SID.
Kegiatan ini nanti direncanakan melibatkan pelatihan intensif kepada perangkat desa agar mereka dapat memahami dan mengoperasikan aplikasi SID dengan baik. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan penggunaan sistem, bahkan setelah program Doktor Mengabdi selesai dilaksanakan.
Inisiasi ini diharapkan tidak hanya membantu Desa Gambiran dalam mengelola data secara digital, tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun ketahanan data desa yang lebih kuat. Program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan inovasi yang berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat desa.